Selasa, 27 Januari 2015

Hei Kepada Rasa...

---
Hei, kamu tahu aku hanyalah bayangan dari kesedihanmu, apakah kamu percaya?
Hei, kamu. Iya, kamu. Aku adalah hati yang menebarkan cinta yang kau rasa, apakah kamu merasakan?
Hei, kenapa diam saja. Jawablah! Aku adalah amarah yang menguasai kemarahanmu, apakah kamu mengetahui?
Hei, kamu yang tenggelam dalam masa lalumu. Aku adalah luka yang kau rasa dan terima selama ini, apakah kamu kesakitan?
Hei, tersenyumlah. Mengapa kamu cemberut. Aku adalah senyummu. Senyum yang menghiasi hari-harimu. Bukankah kamu merasakan kehangatan ini?
Hei, kenapa kamu hanya menatap tajam. Aku adalah rasa iri yang terbenam didalam hatimu. Bukankah kau merasa selalu menginginkan?
Hei, hei, kamu berdiri tinggi sekali. Ajaklah aku. Karena aku adalah rasa sombong dipikiranmu. Bukankah kamu selalu merasa tinggi?
Hei, kamu tahu aku seperti sebuah pepatah. Aku adalah diammu. Diam yang seperti emas. Bukankah kamu selalu menimbun yang kamu rasakan?
Hei, ikutlah aku. Ke tempat yang gelap. Dimana kamu bisa merasa sendiri. Aku adalah segala keresahanmu. Remaja sekarang menyebutku galau. Apakah kamu merasa getir?
Hei, matamu menyembunyikan sesuatu. Keluarkanlah. Aku adalah rasa tangismu. Jangan kau timbun aku terlalu lama. Apakah kamu menahannya?
Hei, kamu manusia. Simpanlah banyak-banyak apa yang kamu alami hari ini. Jangan ragu-ragu. Karena aku adalah kenanganmu. Yang selalu kau ingat selalu. Bukankah kamu mengingatnya?
Hei, oh hei, kenapa kamu berwajah kusut. Lihatlah aku adalah keputus asaanmu. Kau selalu berwajah kusut begitu. Bukankah kamu  pernah mengalami rasa putus asa?
Hei, kenapa kamu berdiri didepan selalu. Jangan lupakan aku. Aku adalah rasa beranimu. Kau terkadang selalu bertindak tanpa pikir panjang. Apakah kamu mengalami itu?
Hei, kau menyimpan hal yang buruk. Dan selalu kau memanggilku untuk hal itu. Aku adalah rasa benci. Bukankah kamu menyimpannya juga?
Hei, hei, hei. Aku disini. Kau jangan menunduk terlalu bawah. Aku adalah kamu juga. Aku adalah rasa malu dirimu. Jangan kau anggap aku terkadang selalu menunduk, tetapi aku juga bisa menahan tapa menunduk ke bawah. Apakah kamu mengalaminya? Ya kan?
Hei, kamu. Kamu. Kamu. Kamu. Aku adalah rasa penasaranmu. Menghiasi tanda tanya yang engkau terkadang selalu mengerutkan dahimu. Bukankah kamu selalu ingin tahu?
Hei, suaramu lucu sekali. Itu seperti aku. Iya aku adalah tawamu. Engkau gembira, maka akupun juga. Tak ada yang memisahkan kita. Iya kan?

Banyak sekali hal yang kita rasakan menumpuk didalam diri kita, apabila kita merasakannya maka kamu tahu rasa tersebut akan selalu mengikutimu. Entah kamu dimana. Kapan. Ataupun bagaimana. Karena kita tak tahu perasaan itu selalu konstan ataukah tidak. Karena kita terkadang goyah oleh suatu hal. Karena kita terkadang mengikuti hasrat kita. Karena kita terkadang terjebak oleh suatu pilihan. Karena kiita terkadang mengikuti feeling kita. Tidak ada yang tahu, kita mengeluarkan rasa apa saja untuk hari ini, kemarin ataupun besok. Karena rasa didalam kita hanyalah mesin dan kita, manusia adalah penggerak. Ketika kita menggerakan salah satu yang kita rasakan, maka yang kita rasa akan menjadi sebuah mesin yang memompa ke dalam hati, pikiran ataupun tindakan. Percaya atau tidak, mereka selalu menyelimutimu. Kepada segenap jiwamu. Tanpa terkecuali. Karena kita tak bisa memilih rasa senang ataupun benci. Kecuali jika kamu sanggup mengendalikan rasa-rasa tersebut.

Kepada rasa, terima kasih telah menemani hari-hari yang kulalui.

Nostalgia Sebentar Yuuuk (NSY)

Well, kembali lagi bersama si empu yang baiknya tiada tara, yang bakal menghibur kalian-kalian dengan postingan yang super dahsyat bermanfaat  aneh tentunya.
Kemarin nih, si empu baru aja ngadain traveling lo, empu ulangin lagi, tra-ve-ling.  Kemanakah? Di Kartasura! *siempudiarakpembaca* wehehe, sebenernya sih bukan traveling namanya tapi biar agak keren dikit gitu, makanya si empu pake kata kece, traveling. Lalu ada gerangan apa si empu ke Kartasura? Yaap, jadi aku ke Kartasura tentunya untuk numpang makan berkunjung ke rumah sohibku dulu, this name is Farkhan Bagaskara, kece gak namanya? Ada yang tau artinya? Oke, daripada lama-lama membuka kamus nama keren *emang ada?* langsung ajalah aku artikan makna nama sohibku itu, gini nih Farkhan itu dari kata bahasa Arab, yang kalau diterjemahkan artinya bahagia *wedeeh* dan Bagaskara itu dari kata bahasa ... bahasa... bahasa... *tebak sendiri yaa :D* (padal sang empu juga gak tau :p) artinya tuh matahari. Jadi kalau digabungin secara tersirat artinya Kebahagiaan Matahari. Wih, kece gak tuh artinya. Tapi beneran lo guys, si Farkhan itu orangnya ramah banget, wajahnya juga ber-aura kasih gitu, bersinar dan selalu tersenyum. Pantes aja yaa…
Balik lagi ke traveling si empu, untuk menempuh ke rumah Farkhan di Kartasura, tentunya aku tak sendirian, selalu ada pasangan teman yang menemani, namanya Riki kantona. Walaupun namanya kayak pemain sepakbola, tapi tenang aja dia bukan pemain sepakbola kok, dia adalah sohibku sejak dari SD hingga sekarang lo guys. Si doyan makan ini nih kuliahnya juga sama kayak si empu, di UNS. Sedang si Farkhan ini di UMS. Walaupun jarak persahabatan kita terbentang jauh oleh luasnya daratan, kita tetap memegang yang namanya ikatan ukhuwah kok :’) #RefadaEdisiAlim.
So, setelah menjemput si Riki dari Solo Baru, langsung aja kami cus ke Kartasura. Setelah melewati medan yang berat, tibalah traveling kami ke tempat impian Farkhan berada. Tentu saja kami tak disambut begitu saja bak layaknya raja, kami harus melalui medan yang berat lagi, yaitu menggedor pintu gerbang istana rumahnya Farkhan. Setelah menunggu 15 menitan, akhirnya yang dirindu eh ditunggu datang juga, dengan sigap Farkhan membuka pintu gerbang rumah dan mempersilahkan kami masuk.
Dan tentu saja kami menyimpan banyak sekali cerita yang ingin kita ceritakan karena untuk info saja guys, si empu jarang sekali bertemu Farkhan, sehingga setelah dipersilahkan duduk dan makan gratis, disinilah cerita dimulai, tentang nostalgia yang jarang dijamah, masa putih biru, SMP.
Jadi, dulu pas masa SMP, aku, Riki, Farkhan dan juga teman kami yang sekarang di Jogja, Latief Adam Busyairi memiliki sebuah kisah klasik yang tidak bakal terlupakan seumur hidup. Tentang Persahabatan. Tentang kepercayaan. Tentang rasa berbagi. Dan tentang cinta. Kami berempat sangat akrab sekali dizaman orde putih biru dulu, walau kelas kami berbeda dan terpisah oleh luasnya samudera, tak akan bisa merobohkan kuatnya persahabatan kami. Well, kami selalu bersama tiap pulang sekolah, mulai beli jajan diluar sekolah kayak crepes sama bakso, nunggu bis bareng-bareng (walaupun aku dulu yang gak nunggu, karena si empu rumahnya deket dari sekolah), main bareng, belajar bareng, wisata kuliner ataupun sekadar bercerita kejamnya kehidupan kita *gakdeng*. Yaah, walau masa itu hanya berlalu singkat. Seperti hubungan mas itu sama mbak itu. Karena kisah kami hanyalah selama 1,5 tahun saja, sebab aku mulai akrab dengan mereka pas kelas 8 semester 2 tepatnya pas acara study tour.
Walau sesingkat itu, yang namanya persahabatan tak bisa diukur oleh waktu, baik itu singkat ataupun lama, karena kami membuktikannya sekarang, walau kami berbeda kuliah, berbeda tempat, berbeda jurusan kami tetap berkomunikasi hingga sekarang, saling menguatkan ikatan persahabatan kami meski kami juga pernah bertengkar karena masalah sepele. Karena yang namanya lika-liku persahabatan, tak akan bisa kuat tanpa adanya bumbu konflik didalamnya, karena tak selamanya sebuah jalan akan lurus begitu saja, ada saja yang menghalangi jalan tersebut, sehingga dibutuhkan rasa kepercayaan dan keyakinan yang tinggi untuk mencapai jalan yang kita inginkan dengan berani menghadapi halangan tersebut.
Ingatan kami tentang masa itu, meskipun sudah berwujud kenangan, namun sudah membuat kita menjadi rindu. Rindu akan masa lalu. Masa dimana sebuah persahabatan terbentuk. Masa dimana kami akan menginjak ke masa pencarian jati diri. Masa dimana kami bersama. Masa dimana kami terkadang bertengkar karena masalah sepele. Masa dimana kita tertawa. Dan masa dimana kita berbagi cerita. Terlihat berlebihankah? Ya, mungkin sekilas ketika kalian akan membaca ini akan mengatakan “alay, terlalu berlebihan, apaan ih postingan ini, dll” namun ketahuilah, setiap momen yang kamu lewati, suatu saat akan muncul ketika kamu mengingatnya, dan ada momen yang bakal kamu rindukan. Entah itu momen persahabatan. Momen cinta. Ataupun yang lain. Karena setiap kisah akan menjadi suatu hal yang berharga ketika kalian tahu apa makna didalamnya.

Kepada masa itu, aku sungguh merindukanmu.

Minggu, 18 Januari 2015

Teman-teman Les yang Super Unik



Jadi gini, ehm tetanggaku si Udin tuh punya kenalan nah kenalannya itu punya saudara nah saudaranya itu punya temen, inget temen ya, dan temennya itu punya adik, dan berawal inilah aku kenal dengan teman-teman les yang super alay  eh unik *lalu hubungannya apa koplak! -_-
Haha, sebenarnya sih gak ada hubungannya. *sangempublokdibakarmassa
Ehm kembali ke topik *emangtopiknyaapaan?* jadi gini ya, dulu pas SMA kelas 2 semester 2 kira-kira, ada suatu pelajaran yang menurut kami, para siswa kelas 2 saat itu menjadi trauma tekanan batin :(, nah pelajarannya itu sih inisialnya fisika sama matematika, ingat lo inisial!
Nah, kami sebagai siswa yang berusaha untuk mengerti kedua pelajaran tersebut, berusaha untuk mencari tambahan pelajaran fisika dan matematika tersebut, nah temenku sebut saja Yusuf menawarkan kepadaku tentang les kelompok yang diadakan oleh guru di SMA ku, nah maksimal dari kelompok les tersebut sebanyak 8 orang, aku pikir-pikir sih malah efisien, dikit orang soalnya, malah tambah fokus dan lebih mengerti pelajarannya soalnya orangnya yah tadi dikit dan diadakan sesuai dengan tempat yang kami inginkan *wedew*, nah si  mas-mas sales tersebut  eh Yusuf mengatakan kepadaku harus mencari 6 anak lagi untuk ikut les tersebut karena semakin banyak orang yang ikut atau telah terkumpul maksimal 8 anak maka semakin murah biayanya.
Dan saatnya aku dan si Yusuf tersebut mulai mencari ajang pencarian siswa berbakat  eh anak yang mau mengikuti les tersebut. Dan singkat ceritanya terkumpullah tim supporter alay ala anak-anak dahsyat *eh gak ding maksudku tim les yang telah tergoda oleh rayuan duet maut ala aku dan Yusuf. Wkwkwk :v
Dan mau tau gak, siapa anak-anaknya? Mau tau kan? Iya kan? Plis mau tau kan? *maksabenerdah
Oke deh daripada lama-lama, ini dia temen-temen lesku yang super unik bin aneh:
1. Yusuf a.k.a Bonces

Inilah sang agen sales yang menawarkan pertama kali les tersebut kepadaku, asalnya wonogiri sih tapi hatinya gak diwonogiri kok *pukpukyancis:p*, selama kami les dia terkadang diam, merenung dan ikut nimbrung obrolan bermutu aneh kami, dan ssst… jangan bilang siapa-siapa ya? Janji kelingking online dulu ya pembaca? *janji* dia itu ketua les kami looo -_- gak itu doang deng, dia pernah suka sama salah satu pria eh wanita dari kelompok les kami xD hahaha, tebak sendiri ya orangnya :p. Dia sekarang kuliahnya paling jauh diantara kami #dadabonces xD# dimana kak? Di medan bray, baca sekali lagi medan tepatnya di USU ambil jurusan informatika. Selamat menempuh hidup baru disana Bonces a.k.a Yusuf ^^


2. Andrew Garfield a.k.a Krishna


Gimana dengan tampangnya?? Keren gak? Kayak Andrew Garfield gak? :3
Oke, dia adalah temen yang mungkin paling deket dengan aku ketika les, namanya kebarat-baratan gitu, Andrew. Rumahnya deket juga dengan rumahku. Tapi tenang, jangan panik, dia gak alay kok kayak sang empu. Jadi, dia itu unik. Beda tipis yee?? Wkwkw
Anak yang jago beladiri ini nih anaknya paling akrab dengan teman-teman lesku, entah karena wajahnya, mukanya ataupun keunikannya. Dia itu care dengan teman-temannya, walaupun dia juga terkadang menyembunyikan kekalutannya *eh*. Bisa dibilang dia itu temenku yang nekat dan kompak untuk diajak mengerjakan sesuatu yang buruk eh luar biasa, hehe.
Oh yaa guys, Andrew kuliah di UMS di jurusan Teknik Industri. Yaelaaah, anak teknik bro, gilee…


3. Okta a.k.a artis youtube
 

Gimana ekspresi? Kerenkan? Biasa artis youtube sih.
Nih anak alaynya overdosis, paling rame dan supeeeer unik bin ajaib. Dia bisa dibilang artis multitalenta diantara kami. Jadi alay? Bisa. Jadi aneh? Bisa. Jago makan? Iya. Jago buat video yang jos? Bisa. Jadi puitis? Bisa. Jadi cantik? …
Oke deh, back to Okta atau Oktet (temennya Duplet nih), anak yang hobinya bikin sesuatu yang gila unik ini, paling pede diantara kami. Meskipun begitu, dia itu anak yang baik loo, dan kalau serius heeem… mukanya langsung berubah jadi cantik eh gak jadi beda gitu. Anaknya juga rajin dan berbakti. *Oktamanauangnya?akudahulisyangbaik-baiktentangdirimuloo*
Dan memang dia adalah artis youtube masa kini, gak kalah deh sama Sinta dan Jojo, coba deh search di Youtube, pasti ada videonya, tips: sebelum menonton videonya, harus siap-siap hati dan pikiran ya.. *gakdeng. Oh ya dia itu kuliah juga lo di UMS jurusan Pend. Bahasa Inggris sama tuh dengan pujaannya, wkwkw :p. Semoga menjadi guru yang berbakti ya taa J

4. Mufid a.k.a Mov Vie
 

Bicara tentang Mufid, sebenarnya sih jujur saja aku tidak terlalu bener-bener akrab dengan dia, paling dekatnya pas ada acara tirakatan gitu *plak* gak deng, begitulah. Mufid anak pendiam diantara kelompok yang ingar binger unik diantara kami. Meskipun dia juga pernah ikut alay sih. Tapi ya begitulah dia anak pendiam dan juga paling rajin diantara kami. Dan Mufid ini juga anaknya alim kok. Oh ya, sebagai infonya Mufid ini pernah berusaha untuk alay, buktinya aja nick namenya dulu Mov Vie *peace fid wkwkw
Dia sekarang sedang menimba ilmu di UMS juga di jurusan psikologi. Cocok deh buat kamu Fid! :D


5. Wina a.k.a Naana Doang eh Doank

Nah ini nih anak yang paling rame overdosis di kelompok kita, bener-bener deh aktif banget kayak anak kecil. *peace, Na*. Dan mungkin kalau ada semacam penghargaan anak terame dialah pemenangnya! Hohoho
Anak yang mukanya sering dikatain kayak anak kecil ini juga terkadang galau lo, galaunya karena apa kak? Itu tuh lima huruf bermakna. Apa itu kak? Cinta.
Anak yang insha Allah bercita-cita jadi istri yang sholihah ini pinter gambar dan desain. Sumpeh, desainnya ajib, gambarnya luar biasa, bang ariel luar biasa. Oke yang terakhir gak penting. Oh ya, wina sedang menimba ilmu menjadi perawat yang berbakti . Siip, mangaats!


6. Icha a.k.a Ichag

Nah ini dia anak pendiem yang sebenarnya galau akut. Dan usut punya usut ternyata dari sd, smp dan sma dia satu sekolah denganku. Ckckck, dunia begitu sempit kawan.
Anak yang juga sedang menimba ilmu jadi perawat ini nih paling enak untuk dibully *peace chak* tapi beneran loo pas waktu les dia yang sering dibully. Sadis bener ya anak-anak lesnya. *woykamujugasangempu* wkwkwk
Dan mau tau kenapa sih dia galau tingkat akut?
Katanya sih ini katanya lo ya dia suka sama cowok diantara kami. Itu dulu. Dulu lo ya. Bedakan dulu dan sekarang itu berbeda! Dan karena si cowok gak peka dan si icha juga gak peka maka terjadinya miss-komunikasi diantara mereka berdua. Ckckck operatornya lagi pending, maapin yaaak. xD
Sehingga membuat si icha menjadi anak galau tingkat akut pada waktu dulu. Sabaar ya cha :’). Tapi sekarang? Gak kok, kan dia udah beli obat yang namanya Move On. Ya gak cha? :p


7. Nopik a.k.a Solichah

Ini dia, miss galau dikelompok kami. Looh katanya si icha yang galaunya tingkat akut? Haha bedakan ya, si nopik ini galaunya tingkat super akut lo. Tiap liat tisu? Galau. Tiap liat hujan? Galau. Tiap liat fisika? Galau. Wkwkw gak deng. xD.
Anak yang ternyata keturunan banjar *samakayakaku* ini ternyata juga alay kayak okta dan si empu blog ini. Dan dia sedang menimba ilmu di UNS jurusan Hukum. Kereeen!
Oh ya, kalau boleh dibilang sih dia itu kayak ibu les diantara kita-kita lo, karena sikapnya yang dewasa gitu. Tapi yang pasti, maapin aku yak yang kadang-kadang suka merepotkanmu xD. Semoga laggeng sama dia. Aamiin J.
Nah itu dulu deh, cerita galau eh menyenangkan yang sang empu bagi-bagikan kuis cerita kepada pembaca *emangpunya?*
Dan queto untuk kali ini “Nikmatilah setiap fase yang indah bersama temanmu, karena suatu saat fase tersebut akan berubah menjadi sebuah kisah klasik yang akan terus terkenang selamanya.”